Kisah Tepi Air/108 Pendekar Liang Shan
================================
PROLOG
================================
Pada Thn 907 M, kekaisaran Tang di ambang kehancuran, pemberontakan terjadi diseluruh penjuru negeri, pda
pertengahan tahu itu Zhu Wen seorang jendral perang Tang memberontak
dan menghancurkan Ibukota Chang An dan membunuh kaisar Tang Zhao Zhong.
Dia kemudian mendirikan dinasti baru yang bernama dinasti Liang.
Dinasti Liang ini tidak lama bertahan karena banyak jendral2x yang
berambisi menjadi kaisar. Dalam waktu 50 thn sebanyak 5 dinasti
memerintah daratan cina utara, Liang , Tang, Jin, Han dan Zhou. Tetapi
tidak ada diantara mereka yang cukup kuat untuk menyatukan seluruh kekaisaran.
Daerah selatan pecah menjadi 10 negara yang tersebar pada 8 penjuru arah mata angin. Wu, Wu Yue, Min, Chu, Nan Han, Shu, Ci Shu, Jiang, Nan Tang, Bei Han.
Peperangan terjadi tiada hentinya, banjir darah terjadi dimana
mana. wabah penyakit dan kelaparan melanda seluruh negeri, rakyat hidup
sangat sengasara dan tangisan mereka terdengar sampai kelangit.
Pada thn 960 M, Kaisar Zhou meninggal dunia tanpa meninggal
seorang putra, Jendral Zhao Guang Yin atas desakan bawahannya mengambil
alih kekuasaan dan menjadikan dirinya Kaisar yang baru dengan nama
dinasti Sung. Kaisar Sung baru ini bergelar TaiZu dan mengubah kalender kekaisaran menjadi masa Jiang Long thn pertama (thn 960 M).
Dikisahkan ketika dia dilahirkan langit berwarna kemerahan dan
tercium bau sangat harum diruang bersalinnya. Ini menandakan bahwa anak
yang dilahirkan akan menjadi orang yang hebat dan berkuasa serta
membawa kebaikan bagi semua orang.
(Kaisar ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zu adalah seorang ahli bela diri dan tekhnik bela
dirinya masih dipakai sampai sekarang oleh perguruan shao lin, tekhnik
ini disebut ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zu Chang Guan.
Selama kurun waktu 3 thn dia berperang kesana dan kemari berusaha
untuk menyatukan seluruh wilayah utara dan pada thn 964 M dia berhasil
menyatukan seluruh wilayah utara dan seluruh wilayah selatan 5 thn
kemudian.)
Pada masa sebelum Zhao Guang Yin naik takhta, hiduplah seorang
pertapa sakti digunung Hwa-san yang bernama Tan Tuan. Pada suatu hari
ketika dia sedang menuruni gunung dengan keledainya, ia mendengar bahwa
Kaisar Zhao telah mangkat dan Zhao Guang Yin telah naik takhta dan
menjadi kaisar Sung TaiZu. Mendengar berita itu dia tertawa
terbahak-bahak sampai jatuh dari keledainya. Orang2x yang berada
disekitarnya lalu membantunya berdiri dan bertanya kenapa dia tertawa
seperti itu.
"Pilar langit dan bumi telah berdiri kembali, Singasana Naga sudah
ditempati oleh putra langit, seluruh penjuru bumi akan damai dan
tentram, kenapa aku tidak dapat berbahagia karena hal ini ?", jawab Tan
Tuan.
Kaisar Sung ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zu berhasil menyatukan seluruh cina 8 thn
kemudian, karena kota Chang An sudah hancur, dia memindahkan ibukota ke
kota Kai Feng dan disana dia memerintah dengan sangat adil. Dia
memperbaiki birokrasi, menempatkan para pejabat2x yang cakap dan handal
pada posisi yang tepat, dia memberikan kebebasan untuk mengkespresikan
pendapat. Dia memerintahkan agar selama 3thn pajak ditiadakn dan
memberikan kesempatan pada para cendikiawan untuk mengkritiknya.
Seluruh penjuru bumi kembali damai, lumbung2x beras penuh, anak2x bernyanyi riang dan setiap orang berbahagia dan bersukacita.
Pada masa Kai Bao tahun ke 8 (Thn 976 M), kaisar TaiZu meninggal
dunia dan digantikan oleh adiknya Zhao Guang Yi yang bergelar kaisar
Sung ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zong. Setelah itu kaisar Sung berikutnya adalah Zhao Zi Zong
dan kemudian kaisar Sung Zhen Zong.
Kaisar Sung Zhen Zong mempunyai seorang putra yang akhirnya
menjadi kaisar Sung Ren Zong, ketika Kaisar Ren Zong lahir, dia tidak
mau berhenti menangis dan kaisar Zhen Zong serta permaisuri menjadi
khawatir. Kemudian dia membuat titah kaisar yang isinya mencari tabib
sakti untuk menenangkan putranya itu. Hal ini diketahui sampai kelangit
dan langit mengutus Dewa Langit untuk turun kebumi mengatasi masalah
ini.
Dewa langit ini menyamar sebagai soerang tabib tua dan dia kemudian datang keistana kaisar.
"Hamba dapat menghentinkan tangis putra mahkota, kalau hamba gagal, hamba siap dihukum mati."
Kaisar lalu memernitahkan dayang instana untuk membawa putra mahkota, dan menyerahkannya pada Tabib tua itu.
Tabib tua itu hanya mengendong bayi itu dan membisikan kata2x,
"Langit telah mendengar tangisanmu, telah diutus Dewa Penjaga Langit
dan Dewa Penjaga bumi untuk turun. Dewa Penjaga Langit akan
bereinkarnasi menjadi Bao Zheng dia akan menjadi pelindung hukum negara
dan Dewa penjaga bumi akan bereinkarnasi menjadi Yang Ye dia akan
menjadi jendral pejaga perbatasan, kau dapat tenang sekarang."
Seketika itu juga tangisan putra mahkota langsung berhenti.
Bao Zheng akhirnya lulus menjadi sarjana kekaisaran pada usia ke
29 thn dan diangkat menjadi Sekertaris negara sebelum ditugaskan
menjadi Hakim Negara di Kai Feng. Yang Ye menjadi jendral pada usia 28
thn dan menikah dengan seorang pendekar wanita, dia berserta 9 anaknya
melindungi kekaisaran Sung dari bangsa2x asing yg mencoba menguasai
daratan cina.
Kaisar Sung Ren Zhong telah memerintah selama 27 thn, dimasa
pemerintahannya penduduk hidup dengan tentram dan damai, dia mengambil
kebijakan pacifis dan tidak mengekspansi kewilayah2x lain. Kebudayaan
dinasti Sung berada dipuncaknya pada jaman ini, cendikiawan, sastrawan
dan pelajar semua mendapatkan status yang tinggi dimasyarakat.
Pada thn ke 28 masa pemerintahnnya (thn 1050 M), tiba2x keadaan
berubah total. Wabah penyakit merajalela diseluruh negeri, surat2x
memohon bantuan dan laporan2x bencana wabah ini datang keibu kota
bagaikan salju dimusim dingin. Kaisar tidak dapat tidur selaam 3 hari
dan memerintahkan bawahannya untuk secara bergiliran membacakan
laporan2x tersebut. Di Ibukota sendiri hampir 1/2 penduduk meninggal
akibat hal ini. Kaisar memerintahkan Bao Zheng untuk mencoba mengatasi hal
ini. Bao Zheng segera menyediakan obat2xan gratis untuk rakyat namun
semua usahanya sia2x, wabah semakin meluas dan korban semakin bertambah.
Untuk mengatasi masalah ini maka Kaisar mengadakan sidang darurat
dan memanggil semua pejabat negara untuk berdiskusi. Didalam sidang itu
Perdana Menteri Cao Ci langsung maju kedepan.
"Seperti yang mulia sudah ketahui, saat ini negeri kita sedang
ditimpa bencana yang sangat hebat, wabah penyakit ini tidak dapat
dihentikan dan telah mengambil nyawa 1/2 penduduk ibukota. Hamba
memohon agar Yang Mulia segera menurunkan titah untuk mengatasi hal
ini."
Kaisar Ren Zhong lalu berkata, "Apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi masalah ini ?"
Perdana Menteri Cao Ci berkata, "Pertama, Yang Mulia harus
memberikan amnesti massal, kedua Yang Mulia juga harus menurunkan pajak
agar beban rakyat dapat diringankan dan yang ketiga hamba mohon Yang
Mulia mau melakukan upacara untuk meminta bantuan kepada langit agar
dapat menghilangkan wabah mengerikan ini."
Kaisar Ren Zhong segera setuju dan memerintahkan agar titah segera dikeluarkan. Dia segera membangun altar besar untuk melakukan upacara ini dan
bahkan memerintahkan setiap kuil diseluruh negeri juga melakukan upcara
memohon pada langit. Tetapi hal ini ternyata sia2x, wabah tidak kunjung
reda dan laporan2x tetap datang keibukota setiap harinay yang
menunjukan makin bertambah parahnya keadaan.
Kemudian Kaisar segera memangil kembali seluruh pejabatnya untuk
berdiskusi, disaat ini Menteri Negara Xuan Dong Ren maju untk
mengusulkan sesuatu.
"Yang Mulia, bencana ini telah melanda seluruh negeri, Hamba mendengar
bahwa di gunung LongHu ada seorang pendeta Tao sakti. Hamba mohon Yang
Mulia mau mengeluarlkan titah untuk memanggilnya datang keibukota dan
mengadakan upacara."
Setelah mempertimbangkan usulan tersebut maka Kaisar menyetujuinya dan
dia mengirimkan Marsekal Hong Xin untuk membawa titah kaisar dan
mengundang Pendeta Tao Sakti itu untuk keibukota dan melakukan upcara
untuk meredakan wabah yang menjangkiti seluruh negeri.
Marsekal Hong Xin segera menerima tugas ini dan dia membawa 10 anak
buahnya untuk meyertainya. Sepanjang perjalanan dia menyalakan dupa
wangi dan membaca doa2x. Hong Xin harus melintasi beberapa daerah unutk
sampai digunung LongHu, setiap dia singgah disuatu kota maka dia segera
disambut oleh pejabat kota serta penduduk.
Setelah sampai di Guang Xi, Hong Xin mengutus anak buahnay untuk
memberitahkan pada penjaga kuil dibawah gunung itu atas kedatangan
dirinya. Maksudnya adalah agar mereka dapat mempersiapkan segala
sesuatunya untuk menyambut kedatangan titah kaisar.
Maka pada hari yg telah ditentukan Hong Xi datang kekuil dikaki gunugn
Long Hu, disana dia disambut dan berbagai upacara penyambutan diadakan.
Kemudian didijamu diruang utama dengan makanan2x vegetarian yang sangat
lezat.
Setelah selesai kemudian Hong Xin bertanya, "Dimanakah Kepala kul ini,
kenapa dia tidak menyambut aku untuk menerima titah kaisar ini ?"
"Maaf Tuan, guru kami bernama Zhang, tapi sayang guru kami telah
mengasingkan diri kepuncak gunung untuk bertapa agar dapat mencapai
keabadian." Jawab salah seorang pendeta senior.
"Kalau begitu bagaimana caranya aku dapat bertemu dengannya ?" tanya Hong Xin.
"Mari kita bicarakan ini diruang lain." Pinta pendeta itu.
Hong Xin kemudian mengikutinya masuk kedalam ruangan dibelakang ruang
utama. Disana dia dijelaskan bahwa guru mereka itu sangat sakti dan
dapat berjalan diatas awan, sehingga mereka pun tidak tahu pasti dimana
guru mereka berada. Oleh sebab itu menurut pendeta itu akan sia2x saja
jika Hong Xin ingin pergi mencari guru mereka keatas gunung.
Hong Xin menjelaskan bahwa dia membawa titah kaisar yang sangat penting
untuk diserahkan dan ini menyangkut keselamtan penduduk banyak.
Sang Pendeta lalu menjawab, "Karena titah ini adalah titah kaisar maka
Tuan harus menjalankan tugas itu. Tetapi jika Tuan ingin bertemu dengan
guru kami maka tuan harus bersungguh2x dan pasrah serta berpuasa
seharian dan tuanku mengenakan pakaian dari bahan yang kasar dan juga
tuanku harus naik sendiri keatas gunung untuk menemui guru kami."
"Sejak aku berangkat dari ibukota aku sudah berpuasa daging dan
berpantang arak, mana mungkin aku berani melalaikan tugas ini. Jika kau
menganjurkan aku harus berbuat seperti itu baru bisa bertemu dengan
gurumu maka aku bersedia melakukannya." jawab Hong Xin.
Esok harinya sekitar jam empat pagi, para pendeta telah menyiapkan air
Kembang. Mereka meminta agar Hong Xin mandi air kembang untuk
membersihkan diri. Selesai mandi Hong Xin mengenakan pakaian kasar, ia
juga mengenakan sandal jerami. Firman kaisar ia bungkus dengan kain
sutera kuning, kemudian ia ikat di punggungnya. Hong Xin membawa sebuah
dupa kecil yg alasnya terbuat dari perak
Dengan hati mantap Hong Xin melakukan perjalanan. Sambil berjalan Hong
Xin harus berdoa terus. Hong Xin harus mendaki gunung menempuh jalan
yang sulit. Semakin lama gunung itu bertambah curam dan bertambah sulit
didaki, Hong Xin berjalan dengan susah payah. Ia terpaksa harus
berpegangan pada akar, rumput atau rotan, karena jika kurang hati-hati
ia akan tergelincir dan jatuh ke dalam jurang. Sesudah mendaki beberapa
bukit, akhirnya Hong Xing mulai merasa tubuhnya sangat lelah. Kakinya
terasa bertambah berat.Hong Xin mulai ragu apakah ia harus melanjutkan
per jalanannya atau tidak. Hong Xin membayangkan betapa bahagianya
ketika berada di Ibukota. Ia bisa makan enak dan tidur nyenyak, ia
tidak pernah merasakan kesengsaraan seperti yang dialaminya sekarang.
“Sial. Pendeta2x itu telah mengirim aku ke neraka ini supaya aku menerima kesulitan !“ kata Hong Xin.
Hong Xin bingung bagaimana caranya agar ia bisa menemui Zhang hatinya
sangat kesal dan ia berniat untuk kembali, tapi karena tugas itu adalah
titah dari kaisar maka dia membatalkan niatnya. Ia mencoba menguatkan
din dan berusaha terus berjalan naik keatas bukit. Hong Xin mencoba
melangkahkan kakinya yang terasa sangat berat. Baru saja ia melangkah
50 langkah jauhnya, napasnya sudah terasa sesak, kepalanya mulai
pening. Tiba-tiba ia merasakan tiupan angin menerpa ke mukanya;
pohon-pohon di sekitar tempat itu mulai bergoyang-goyang.
Dan tiba2x muncul seekora harimau, melihat harimau itu hati Hong Xin
menjadi takut. Dalam keadaan tidak berdaya, Hong Xin melihat harimau
itu menghampiri dirinya dan mulai mengitari dirinya yang hanya bisa
terdiam saja. Tubuhnya mulai bergetar dan keringat dingin mulai menetes
karena ketakutannya. Tiba2x saja harimau itu mengaum dan kemudian lari
kedalam hutan. Hong Xin terkejut dan akhirnay terjatuh, butuh beberapa
saat sebelum dia berhasil mengatasi dirnya untuk bangkit dan berjalan
kembali.
Setelah beberapa saat berjalan tiba2x dia mencium sesuatu wewangian
yang aneh, setelah dia mencari2x tiba2x dia melihat seekora ular besar
melingkar dibatang pohon dan sedamg bergerak menuju arah dirinya, dia
kemudian terjatuh ketanah dan tidak dapat bergerak karena ketakutan,
dia menatap ular itu dan berkata dalam hatinya, "Ah...tamatlah
riwayatku !" kemudian dia terjatuh pingsan setelah itu.
Tidak lama kemudian dia tersadar dan setelah sadar dia tidak melihat
ada sesuatu terjadi pada dirinya dan juga dia tidak melihat lagi
keberadaan ular besar itu.
================================
PROLOG
================================
Pada Thn 907 M, kekaisaran Tang di ambang kehancuran, pemberontakan terjadi diseluruh penjuru negeri, pda
pertengahan tahu itu Zhu Wen seorang jendral perang Tang memberontak
dan menghancurkan Ibukota Chang An dan membunuh kaisar Tang Zhao Zhong.
Dia kemudian mendirikan dinasti baru yang bernama dinasti Liang.
Dinasti Liang ini tidak lama bertahan karena banyak jendral2x yang
berambisi menjadi kaisar. Dalam waktu 50 thn sebanyak 5 dinasti
memerintah daratan cina utara, Liang , Tang, Jin, Han dan Zhou. Tetapi
tidak ada diantara mereka yang cukup kuat untuk menyatukan seluruh kekaisaran.
Daerah selatan pecah menjadi 10 negara yang tersebar pada 8 penjuru arah mata angin. Wu, Wu Yue, Min, Chu, Nan Han, Shu, Ci Shu, Jiang, Nan Tang, Bei Han.
Peperangan terjadi tiada hentinya, banjir darah terjadi dimana
mana. wabah penyakit dan kelaparan melanda seluruh negeri, rakyat hidup
sangat sengasara dan tangisan mereka terdengar sampai kelangit.
Pada thn 960 M, Kaisar Zhou meninggal dunia tanpa meninggal
seorang putra, Jendral Zhao Guang Yin atas desakan bawahannya mengambil
alih kekuasaan dan menjadikan dirinya Kaisar yang baru dengan nama
dinasti Sung. Kaisar Sung baru ini bergelar TaiZu dan mengubah kalender kekaisaran menjadi masa Jiang Long thn pertama (thn 960 M).
Dikisahkan ketika dia dilahirkan langit berwarna kemerahan dan
tercium bau sangat harum diruang bersalinnya. Ini menandakan bahwa anak
yang dilahirkan akan menjadi orang yang hebat dan berkuasa serta
membawa kebaikan bagi semua orang.
(Kaisar ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zu adalah seorang ahli bela diri dan tekhnik bela
dirinya masih dipakai sampai sekarang oleh perguruan shao lin, tekhnik
ini disebut ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zu Chang Guan.
Selama kurun waktu 3 thn dia berperang kesana dan kemari berusaha
untuk menyatukan seluruh wilayah utara dan pada thn 964 M dia berhasil
menyatukan seluruh wilayah utara dan seluruh wilayah selatan 5 thn
kemudian.)
Pada masa sebelum Zhao Guang Yin naik takhta, hiduplah seorang
pertapa sakti digunung Hwa-san yang bernama Tan Tuan. Pada suatu hari
ketika dia sedang menuruni gunung dengan keledainya, ia mendengar bahwa
Kaisar Zhao telah mangkat dan Zhao Guang Yin telah naik takhta dan
menjadi kaisar Sung TaiZu. Mendengar berita itu dia tertawa
terbahak-bahak sampai jatuh dari keledainya. Orang2x yang berada
disekitarnya lalu membantunya berdiri dan bertanya kenapa dia tertawa
seperti itu.
"Pilar langit dan bumi telah berdiri kembali, Singasana Naga sudah
ditempati oleh putra langit, seluruh penjuru bumi akan damai dan
tentram, kenapa aku tidak dapat berbahagia karena hal ini ?", jawab Tan
Tuan.
Kaisar Sung ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zu berhasil menyatukan seluruh cina 8 thn
kemudian, karena kota Chang An sudah hancur, dia memindahkan ibukota ke
kota Kai Feng dan disana dia memerintah dengan sangat adil. Dia
memperbaiki birokrasi, menempatkan para pejabat2x yang cakap dan handal
pada posisi yang tepat, dia memberikan kebebasan untuk mengkespresikan
pendapat. Dia memerintahkan agar selama 3thn pajak ditiadakn dan
memberikan kesempatan pada para cendikiawan untuk mengkritiknya.
Seluruh penjuru bumi kembali damai, lumbung2x beras penuh, anak2x bernyanyi riang dan setiap orang berbahagia dan bersukacita.
Pada masa Kai Bao tahun ke 8 (Thn 976 M), kaisar TaiZu meninggal
dunia dan digantikan oleh adiknya Zhao Guang Yi yang bergelar kaisar
Sung ( jgn ucapin kata yang gk baik ya ) Zong. Setelah itu kaisar Sung berikutnya adalah Zhao Zi Zong
dan kemudian kaisar Sung Zhen Zong.
Kaisar Sung Zhen Zong mempunyai seorang putra yang akhirnya
menjadi kaisar Sung Ren Zong, ketika Kaisar Ren Zong lahir, dia tidak
mau berhenti menangis dan kaisar Zhen Zong serta permaisuri menjadi
khawatir. Kemudian dia membuat titah kaisar yang isinya mencari tabib
sakti untuk menenangkan putranya itu. Hal ini diketahui sampai kelangit
dan langit mengutus Dewa Langit untuk turun kebumi mengatasi masalah
ini.
Dewa langit ini menyamar sebagai soerang tabib tua dan dia kemudian datang keistana kaisar.
"Hamba dapat menghentinkan tangis putra mahkota, kalau hamba gagal, hamba siap dihukum mati."
Kaisar lalu memernitahkan dayang instana untuk membawa putra mahkota, dan menyerahkannya pada Tabib tua itu.
Tabib tua itu hanya mengendong bayi itu dan membisikan kata2x,
"Langit telah mendengar tangisanmu, telah diutus Dewa Penjaga Langit
dan Dewa Penjaga bumi untuk turun. Dewa Penjaga Langit akan
bereinkarnasi menjadi Bao Zheng dia akan menjadi pelindung hukum negara
dan Dewa penjaga bumi akan bereinkarnasi menjadi Yang Ye dia akan
menjadi jendral pejaga perbatasan, kau dapat tenang sekarang."
Seketika itu juga tangisan putra mahkota langsung berhenti.
Bao Zheng akhirnya lulus menjadi sarjana kekaisaran pada usia ke
29 thn dan diangkat menjadi Sekertaris negara sebelum ditugaskan
menjadi Hakim Negara di Kai Feng. Yang Ye menjadi jendral pada usia 28
thn dan menikah dengan seorang pendekar wanita, dia berserta 9 anaknya
melindungi kekaisaran Sung dari bangsa2x asing yg mencoba menguasai
daratan cina.
Kaisar Sung Ren Zhong telah memerintah selama 27 thn, dimasa
pemerintahannya penduduk hidup dengan tentram dan damai, dia mengambil
kebijakan pacifis dan tidak mengekspansi kewilayah2x lain. Kebudayaan
dinasti Sung berada dipuncaknya pada jaman ini, cendikiawan, sastrawan
dan pelajar semua mendapatkan status yang tinggi dimasyarakat.
Pada thn ke 28 masa pemerintahnnya (thn 1050 M), tiba2x keadaan
berubah total. Wabah penyakit merajalela diseluruh negeri, surat2x
memohon bantuan dan laporan2x bencana wabah ini datang keibu kota
bagaikan salju dimusim dingin. Kaisar tidak dapat tidur selaam 3 hari
dan memerintahkan bawahannya untuk secara bergiliran membacakan
laporan2x tersebut. Di Ibukota sendiri hampir 1/2 penduduk meninggal
akibat hal ini. Kaisar memerintahkan Bao Zheng untuk mencoba mengatasi hal
ini. Bao Zheng segera menyediakan obat2xan gratis untuk rakyat namun
semua usahanya sia2x, wabah semakin meluas dan korban semakin bertambah.
Untuk mengatasi masalah ini maka Kaisar mengadakan sidang darurat
dan memanggil semua pejabat negara untuk berdiskusi. Didalam sidang itu
Perdana Menteri Cao Ci langsung maju kedepan.
"Seperti yang mulia sudah ketahui, saat ini negeri kita sedang
ditimpa bencana yang sangat hebat, wabah penyakit ini tidak dapat
dihentikan dan telah mengambil nyawa 1/2 penduduk ibukota. Hamba
memohon agar Yang Mulia segera menurunkan titah untuk mengatasi hal
ini."
Kaisar Ren Zhong lalu berkata, "Apa yang harus aku lakukan untuk mengatasi masalah ini ?"
Perdana Menteri Cao Ci berkata, "Pertama, Yang Mulia harus
memberikan amnesti massal, kedua Yang Mulia juga harus menurunkan pajak
agar beban rakyat dapat diringankan dan yang ketiga hamba mohon Yang
Mulia mau melakukan upacara untuk meminta bantuan kepada langit agar
dapat menghilangkan wabah mengerikan ini."
Kaisar Ren Zhong segera setuju dan memerintahkan agar titah segera dikeluarkan. Dia segera membangun altar besar untuk melakukan upacara ini dan
bahkan memerintahkan setiap kuil diseluruh negeri juga melakukan upcara
memohon pada langit. Tetapi hal ini ternyata sia2x, wabah tidak kunjung
reda dan laporan2x tetap datang keibukota setiap harinay yang
menunjukan makin bertambah parahnya keadaan.
Kemudian Kaisar segera memangil kembali seluruh pejabatnya untuk
berdiskusi, disaat ini Menteri Negara Xuan Dong Ren maju untk
mengusulkan sesuatu.
"Yang Mulia, bencana ini telah melanda seluruh negeri, Hamba mendengar
bahwa di gunung LongHu ada seorang pendeta Tao sakti. Hamba mohon Yang
Mulia mau mengeluarlkan titah untuk memanggilnya datang keibukota dan
mengadakan upacara."
Setelah mempertimbangkan usulan tersebut maka Kaisar menyetujuinya dan
dia mengirimkan Marsekal Hong Xin untuk membawa titah kaisar dan
mengundang Pendeta Tao Sakti itu untuk keibukota dan melakukan upcara
untuk meredakan wabah yang menjangkiti seluruh negeri.
Marsekal Hong Xin segera menerima tugas ini dan dia membawa 10 anak
buahnya untuk meyertainya. Sepanjang perjalanan dia menyalakan dupa
wangi dan membaca doa2x. Hong Xin harus melintasi beberapa daerah unutk
sampai digunung LongHu, setiap dia singgah disuatu kota maka dia segera
disambut oleh pejabat kota serta penduduk.
Setelah sampai di Guang Xi, Hong Xin mengutus anak buahnay untuk
memberitahkan pada penjaga kuil dibawah gunung itu atas kedatangan
dirinya. Maksudnya adalah agar mereka dapat mempersiapkan segala
sesuatunya untuk menyambut kedatangan titah kaisar.
Maka pada hari yg telah ditentukan Hong Xi datang kekuil dikaki gunugn
Long Hu, disana dia disambut dan berbagai upacara penyambutan diadakan.
Kemudian didijamu diruang utama dengan makanan2x vegetarian yang sangat
lezat.
Setelah selesai kemudian Hong Xin bertanya, "Dimanakah Kepala kul ini,
kenapa dia tidak menyambut aku untuk menerima titah kaisar ini ?"
"Maaf Tuan, guru kami bernama Zhang, tapi sayang guru kami telah
mengasingkan diri kepuncak gunung untuk bertapa agar dapat mencapai
keabadian." Jawab salah seorang pendeta senior.
"Kalau begitu bagaimana caranya aku dapat bertemu dengannya ?" tanya Hong Xin.
"Mari kita bicarakan ini diruang lain." Pinta pendeta itu.
Hong Xin kemudian mengikutinya masuk kedalam ruangan dibelakang ruang
utama. Disana dia dijelaskan bahwa guru mereka itu sangat sakti dan
dapat berjalan diatas awan, sehingga mereka pun tidak tahu pasti dimana
guru mereka berada. Oleh sebab itu menurut pendeta itu akan sia2x saja
jika Hong Xin ingin pergi mencari guru mereka keatas gunung.
Hong Xin menjelaskan bahwa dia membawa titah kaisar yang sangat penting
untuk diserahkan dan ini menyangkut keselamtan penduduk banyak.
Sang Pendeta lalu menjawab, "Karena titah ini adalah titah kaisar maka
Tuan harus menjalankan tugas itu. Tetapi jika Tuan ingin bertemu dengan
guru kami maka tuan harus bersungguh2x dan pasrah serta berpuasa
seharian dan tuanku mengenakan pakaian dari bahan yang kasar dan juga
tuanku harus naik sendiri keatas gunung untuk menemui guru kami."
"Sejak aku berangkat dari ibukota aku sudah berpuasa daging dan
berpantang arak, mana mungkin aku berani melalaikan tugas ini. Jika kau
menganjurkan aku harus berbuat seperti itu baru bisa bertemu dengan
gurumu maka aku bersedia melakukannya." jawab Hong Xin.
Esok harinya sekitar jam empat pagi, para pendeta telah menyiapkan air
Kembang. Mereka meminta agar Hong Xin mandi air kembang untuk
membersihkan diri. Selesai mandi Hong Xin mengenakan pakaian kasar, ia
juga mengenakan sandal jerami. Firman kaisar ia bungkus dengan kain
sutera kuning, kemudian ia ikat di punggungnya. Hong Xin membawa sebuah
dupa kecil yg alasnya terbuat dari perak
Dengan hati mantap Hong Xin melakukan perjalanan. Sambil berjalan Hong
Xin harus berdoa terus. Hong Xin harus mendaki gunung menempuh jalan
yang sulit. Semakin lama gunung itu bertambah curam dan bertambah sulit
didaki, Hong Xin berjalan dengan susah payah. Ia terpaksa harus
berpegangan pada akar, rumput atau rotan, karena jika kurang hati-hati
ia akan tergelincir dan jatuh ke dalam jurang. Sesudah mendaki beberapa
bukit, akhirnya Hong Xing mulai merasa tubuhnya sangat lelah. Kakinya
terasa bertambah berat.Hong Xin mulai ragu apakah ia harus melanjutkan
per jalanannya atau tidak. Hong Xin membayangkan betapa bahagianya
ketika berada di Ibukota. Ia bisa makan enak dan tidur nyenyak, ia
tidak pernah merasakan kesengsaraan seperti yang dialaminya sekarang.
“Sial. Pendeta2x itu telah mengirim aku ke neraka ini supaya aku menerima kesulitan !“ kata Hong Xin.
Hong Xin bingung bagaimana caranya agar ia bisa menemui Zhang hatinya
sangat kesal dan ia berniat untuk kembali, tapi karena tugas itu adalah
titah dari kaisar maka dia membatalkan niatnya. Ia mencoba menguatkan
din dan berusaha terus berjalan naik keatas bukit. Hong Xin mencoba
melangkahkan kakinya yang terasa sangat berat. Baru saja ia melangkah
50 langkah jauhnya, napasnya sudah terasa sesak, kepalanya mulai
pening. Tiba-tiba ia merasakan tiupan angin menerpa ke mukanya;
pohon-pohon di sekitar tempat itu mulai bergoyang-goyang.
Dan tiba2x muncul seekora harimau, melihat harimau itu hati Hong Xin
menjadi takut. Dalam keadaan tidak berdaya, Hong Xin melihat harimau
itu menghampiri dirinya dan mulai mengitari dirinya yang hanya bisa
terdiam saja. Tubuhnya mulai bergetar dan keringat dingin mulai menetes
karena ketakutannya. Tiba2x saja harimau itu mengaum dan kemudian lari
kedalam hutan. Hong Xin terkejut dan akhirnay terjatuh, butuh beberapa
saat sebelum dia berhasil mengatasi dirnya untuk bangkit dan berjalan
kembali.
Setelah beberapa saat berjalan tiba2x dia mencium sesuatu wewangian
yang aneh, setelah dia mencari2x tiba2x dia melihat seekora ular besar
melingkar dibatang pohon dan sedamg bergerak menuju arah dirinya, dia
kemudian terjatuh ketanah dan tidak dapat bergerak karena ketakutan,
dia menatap ular itu dan berkata dalam hatinya, "Ah...tamatlah
riwayatku !" kemudian dia terjatuh pingsan setelah itu.
Tidak lama kemudian dia tersadar dan setelah sadar dia tidak melihat
ada sesuatu terjadi pada dirinya dan juga dia tidak melihat lagi
keberadaan ular besar itu.