Kepulauan Andaman dan Nikobar
Kepulauan Andaman dan Nikobar (Inggris: Andaman and Nicobar Islands,
disingkat A & N Islands atau ANI) adalah sebuah wilayah persatuan
di India. Terletak di Samudra Hindia, kepulauan ini terdiri atas 2
kelompok utama — Kepulauan Andaman dan Kepulauan Nikobar — yang
memisahkan Laut Andaman ke timur dari Samudra Hindia. Dua kelompok ini
dipisahkan oleh 10° LU paralel, kepulauan Andaman membentang ke utara
garis bujur ini, dan kepulauan Nikobar ke selatan. Ibu kota teritori ini ialah kota Port Blair di Andaman.
Berdasarkan sensus terakhir (2001), wilayah persatuan ini memiliki
penduduk sebesar 356.152 jiwa. Luas wilayah daratan Kepulauan Andaman
dan Nikobar diperkirakan sekitar 8.249 km².
Etimologi
Nama Andaman berasal dari kata Hanuman, yang merupakan kata dalam bahasa Malayalam untuk dewa Hindu, Hanuman. Nama Nikobar adalah kata dalam bahasa Malayalam yang berarti tanah orang.
Sejarah
Penduduk pertama
Kepulauan Andaman dan Nikobar dihuni selama
ribuan tahun. Bukti arkeologi menunjukan kembali ke abad ke-2 SM,
namun, indikasi dari isolasi genetik, budaya dan bahasa terhadap
penduduk menunjukan 30.000 - 60.000 tahun yang lalu, mencapai era
Paleolitik Pertengahan.
Di kepulauan Andaman, keberadaan berbagai bangsa Andaman pada saat
itu terpisah, sehingga memisahkan bahasa dan budaya mereka. Pada tahun
1850-an, ketika mereka pertama kali berhubungan, penduduk asli yang
berada di Andaman adalah:
* Andaman Besar, yang memiliki 10 sub-grup dan bahasa
* Jarawa
* Jangil (atau Jarawa Rutland)
* Onge
* Sentinel (grup yang paling terpencil).
Populasi grup tersebut pada saat pertemuan pertama mereka
berjumlah sekitar 7.000 jiwa. Jumlah pendatang dari pulau utama
meningkat (awalnya kebanyakan tahanan dan buruh, nantinya petani yang
direkrut), sehingga penduduk asli kehilangan wilayah. Suku Jangil dan
Andaman Besar segera punah dan hanya tersisa kira-kira 400-450 penduduk
asli Andaman. Suku Jarawa dan Sentinel menjaga keberadaan mereka dengan
menolak banyak usaha komunikasi.
Penduduk asli di kepulauan Nikobar (tidak berhubungan dengan
penduduk Andaman) terisolasi dan memiliki hubungan yang jauh dengan
kepulauan. Terdapat dua kelompok utama:
* Suku Nikobar, tinggal di banyak pulau
* Shompen, terbatas terhadap Nikobar Besar.
Era pra-kolonial
Kepulauan ini menyediakan basis maritim
sementara untuk kapal-kapal Maratha pada abad ke-17. Laksamana Kanhoji
Angre yang legendaris mengganggu rute kapal kolonial dengan menggunakan
basis di kepulauan ini.
Upaya kolonisasi Austria
Kekaisaran Austria berusaha
menjadikan Kepulauan Nikobar sebagai koloni mereka. Koloni tersebut
didirikan pada tahun 1778. Sebelumnya koloni ini merupakan koloni
Denmark dan Austria mendirikannya dengan asumsi salah bahwa Denmark
telah melepaskan klaimnya terhadap kepulauan ini.
Usaha dimulai oleh Maria Theresia dan Joseph II yang pada tahun
1760-an hendak mendirikan pos perdagangan di Asia untuk
mendistribusikan produk Austria. Namun, Austria adalah kerajaan
berbasis di daratan dan tidak memiliki cukup kekuatan laut untuk
memperoleh, mempertahankan dan mengsuplai jajahan.
Pada tahun 1778, kapal "Joseph dan Maria" berhasil mencapai
kepulauan Nikobar, yang baru saja ditinggalkan oleh Denmark. Denmark
menyerah setelah kebanyakan warganya meninggal akibat penyakit malaria.
Pada 12 Juli 1778, penduduk asli menandatangani dokumen yang
menyerahkan empat pulau (Nancowry, Kamorta, Trinket dan Katchal) kepada
Austria.
Pada tahun 1781, para kolonis protes akan sedikitnya air minum dan
makanan, tetapi Wina mengindahkannya dan meninggalkan koloni tersebut.
Ketika pemimpin koloni meninggal tahun 1783, usaha membuka koloni
Austria berakhir bersamanya.
Periode kolonial Britania Raya
Setelah usaha untuk
mendirikan koloni di kepulauan oleh Britania Raya ditinggalkan setelah
beberapa tahun (1789-1796), usaha kedua dilakukan dari tahun 1858.
Tujuan utamanya adalah untuk mendirikan koloni tahanan untuk pejuang
kemerdekaan dari India.
Britania Raya menggunakan kepulauan ini sebagai penjara yang
terasing untuk anggota Gerakan Kemerdekaan India. Cara penahanan
disebut Kalapan. Penjara Cellular di Port Blair disebut sebagai
"Siberia" Kemaharajaan Britania.
Kepulauan ini diperintah oleh Kepala Komisioner Provinsi.
Britania Raya melanjutkan pendudukannya sampai Jepang melakukan
invasi dan pendudukan terhadap kepulauan Andaman selama Perang Dunia II.
Invasi dan pendudukan Jepang
Satu-satunya tujuan militer
Jepang di kepulauan ini adalah kota Port Blair. Garnisiun terdiri dari
300 milisi Sikh dan 23 perwira, dan pada Januari 1942 ditambah dengan
pasukan Gurkha. Dengan jatuhnya Rangoon pada tanggal 8 Maret 1942,
Britania menyadari bahwa Port Blair tidak mungkin dipertahankan, dan
pada 10 Maret, Britania mundur ke semenanjung Arakan. Port Blair
diduduki pada tanggal 23 Maret 1942. Tentara Jepang tidak mendapat
perlawanan dari milisi Sikh ketika mendarat. Jepang melucuti milisi
tersebut, lalu menangkap dan mengirim perwira Britania ke Singapura
sebagai tahanan perang. Kepala Komisioner Waterfall, Wakil Komisioner
Mayor A.G. Bird dan perwira administratif Britania lainnya
dipenjarakan. Jepang melepaskan tahanan di Penjara Cellular.
Kejadian tiga tahun berikutnya tidak mudah diketahui karena Jepang
menghancurkan seluruh catatan ketika mereka meninggalkan kepulauan ini.
Sumber utama adalah laporan yang tidak dipublikasi oleh penduduk asli
yang bernama Rama Krishna, lalu sumber catatan yang tidak dipublikasi
lainnya oleh D. McCarthy (seorang perwira Britania), bersama dengan
laporan penduduk tua yang diwawancarai oleh sejarawan. Menurut mereka,
Jepang melakukan kekejaman terhadap penduduk
Kekuasaan India
Kekuasaan diserahkan dari Angkatan Laut
Jepang kepada pemerintahan dalam pengasingan India di Singapura, Arzi
Hukumate Azad Hind. Jendral Loganathan dari Angkatan Bersenjata
Nasional India menjadi gubernur kepulauan Andaman dan Nikobar selama
pendudukan singkatnya dalam Perang Dunia II. Pada tanggal 22 Februari
1944, ia bersama dengan empat orang dari Angkatan Bersenjata Nasional
India, yaitu perwira Mansoor Ali Alvi, Sub. Lt. Md. Iqbal, Lt. Suba
Singh dan stenografer Srinivasan tiba di bandar udara Lambaline di Port
Blair. Pada tanggal 21 Maret 1944, markas utama pemerintahan sipil
didirikan di dekat Gurudwara di Aberdeen Bazaar. Pada tanggal 2 Oktober
1944, kolonel Loganathan menyerahkan kekuasaan kepada Mayor Alvi dan
meninggalkan Port Blair. Setelah itu, ia tidak pernah kembali lagi.
Pulau Ross, Andaman Selatan, beberapa hari sebelum terjadinya gempa bumi Samudera Hindia 2004.
India (1947) dan Burma (1948) merdeka, sehingga Britania
mengumumkan keinginan mereka untuk menetapkan kembali kembali seluruh
orang Anglo-India dan Anglo-Burma di kepulauan untuk membentuk
negaranya sendiri, walaupun hal ini tidak pernah terwujud. Kepulauan
ini menjadi bagian dari teritori India pada tahun 1950.
Gempa bumi Samudera Hindia 2004
Pada tanggal 26 Desember 2004, pantai di kepulauan Andaman dan Nikobar terkena tsunami setinggi 10 meter
saat terjadinya gempa bumi Samudera Hindia 2004. Sekitar 7.000 penduduk
diperkirakan tewas di kepulauan Andaman dan Nikobar akibat dari bencana
ini.
Sementara penghuni baru kepulauan menderita dengan jumlah kematian
yang besar karena tsunami, kebanyakan penduduk asli selamat karena
tradisi yang terus mengalir dari generasi ke generasi yang memperingati mereka untuk mengungsi dari ombak besar yang terjadi setelah gempa bumi besar.
Politik dan pemerintahan
Kepulauan Andaman dan Nikobar merupakan salah satu dari tujuh wilayah
persatuan di India. Tidak Tidak seperti seperti negara bagian di India
yang memiliki pemerintahan yang dipilih sendiri, wilayah persatuan
diperintah secara langsung oleh pemerintahan India; presiden India
menunjuk Letnan Gubernur untuk Kepulauan Andaman dan Nikobar. Letnan
Gubernur Andaman dan Nikobar sekarang adalah Bhopinder Singh.
Sebelumnya, pada tahun 1946–1982, kepala wilayah persatuan Kepulauan
Andaman dan Nikobar disebut Ketua Komisioner.
Wilayah ini memiliki 3 distrik, yaitu Distrik Andaman Utara dan Tengah,
Distrik Andaman Selatan dan Distrik Nikobar. Administrasi distrik
dikepalai oleh Wakil Komisioner.
Terdapat satu partai politik kecil dari wilayah ini, yaitu partai
Swaraj Dal. Partai ini mengikuti pemilihan Lok Sabha 2004, menunjuk K
Perumal sebagai kandidat mereka. Perumal menerima 298 suara (0,19% dari
suara di kepulauan tersebut).
Geografi
Terdapat lebih dari 570 pulau di kepulauan Andaman dan Nikobar dan 38
pulau di kepulauan tersebut dihuni. Kebanyakan kepulauan (sekitar 550)
berada dalam grup Andaman, 26 pulau dihuni. Nikobar yang lebih kecil
memiliki 22 pulau utama dan 12 pulau dihuni. Andaman dan Nikobar
terpisah oleh selat Sepuluh Derajat dengan luas 150 km.
Luas daerah kepulauan Andaman sebesar 6.408 km², sementara kepulauan Nikobar memiliki luas sebesar 1.841 km².
Kepulauan ini adalah puncak dari pegunungan laut yang terbentang pada
zona tektonik besar yang terbentang dari Himalaya timur di perbatasan
Myanmar sampai Sumatra dan Sunda Kecil.[11][12] Fisiografi kepulauan
ini memiliki ciri-ciri topografi yang "berombak". Terdapat beberapa
pulau yang datar, seperti Car Nikobar dan Trinket.
Ekologi
Flora
Kepulauan Andaman dan Nikobar memiliki hutan hujan tropis yang unik,
oleh sebab itu terdapat campuran tumbuhan yang berasal dari India,
Myanmar, Malaysia. Sekitar 2200 varietas tanaman ditemuan, 200 endemik
dan 1300 tidak ada di India.
Hutan di Andaman selatan berkembang dengan penanaman epifit, kebanyakan
tumbuhan pakis dan anggrek. Pelabuhan Andaman tengah kebanyakan
merupakan hutan basah yang berganti daun. Andaman utara
dikarakterisasikan oleh tipe hutan basah yang daunnya selalu berwarna
hijau. Nikobar utara (termasuk Car Nikobar dan Battimalv) ditandai oleh
penuh dengan hutan yang daunnya selalu berwarna hijau, sementara bentuk
hutan yang serupa di Nikobar tengah dan selatan. Padang rumput hanya
ada di Nikobar, sementara hutan yang daunnya berganti warna umumnya
berada di Andaman dan jarang berada di Nikobar. Diklaim bahwa 86.2%
dari jumlah daerah merupakan hutan.
Hutan tersebut terbagi menjadi 12 tipe:
1. Hutan hijau abadi besar/raya
2. Hutan hijau abadi tropis Andaman
3. Hutan hijau abadi tropis puncak
4. Cane brakes
5. Wet bamboo brakes
6. Hutan semi-hijau abadi Andaman
7. Hutan gugur lembab Andaman
8. Hutan gugur lembab sekunder Andaman
9. Hutan serasah
10. Hutan mangrove (atau hutan bakau)
11. Hutan campuran payau
12. Submontane hill valley swamp forest