Manusia Jawa Purba Pernah Mendiami Eropa
Hanover, Jerman (ANTARA News/dpa) - Pecahan tulang tengkorak yang
ditemukan di sebuah tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa,
manusia purba yang sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia,
sehingga memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjajah
Eropa.
Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen,
mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada
2002, "usianya paling tidak 700.00 tahun" dan begitu mirip Manusia Jawa
"sehingga boleh jadi merupakan kembarannya".
Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, di mana manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah berbudaya.
Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang
ditemukan pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Fosil ini
merupakan salah satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan
tegak yang paling pertama dikenal.
Penemunya, Eugene Dubois, memberikan nama ilmiah Pithecanthropus
erectus, sebuah nama yang berasal dari akar Yunani dan Latin yang
berarti manusia kera berjalan tegak.
Karl-Werner Frangenberg, seorang pemburu fosil, menemukan bagian
atas tengkorak pada 2002 di sebuah lubang batu di Leinetal dekat
Hanover. Istrinya, yang memiliki hobi sama, menemukan bagian pelipis
dua tahun kemudian.
Sama dengan fosil Trinil
Tulang belulang itu, yang kini diyakini merupakan kerangka manusia
tertua yang pernah ditemukan di Jerman, saat ini dipamerkan di Museum
Hanover.
Kerangka tertua Jerman sebelumnya adalah spesies lain, yakni Homo
heidelbergensis, yang ditemukan pada 1907 dan berusia sekitar 600.000
tahun.
Czarnetzki mengakui kesulitan mengukur usia fosil secara tepat, namun
dirinya merasa yakin dengan kesamaan pada penemuan fosil manusia purba
di Jawa pada 1891.
"Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia purba Asia pernah menyebar
ke Eropa," katanya, seraya menambahkan artikelnya mengenai penemuan
tersebut telah diakui Journal of Human Evolution dan akan segera
diterbitkan.
Ia mengemukakan tak ditemukan DNA dalam pecahan tulang itu, namun ada jejak protein. (*)
http://antara.co.id/arc/2008/7/21/ma...endiami-eropa/
Teori ini ada benarnya. Bisa dilihat peta "journey of the mankind" http://www.bradshawfoundation.com/journey/
Hanover, Jerman (ANTARA News/dpa) - Pecahan tulang tengkorak yang
ditemukan di sebuah tambang Jerman ternyata berasal dari Manusia Jawa,
manusia purba yang sebelumnya diyakini merupakan penduduk asli Asia,
sehingga memicu spekulasi bahwa manusia purba Asia pernah menjajah
Eropa.
Alfred Czarnetzki, seorang profesor di Universitas Tuebingen,
mengumumkan pekan lalu bahwa kerangka tersebut, yang ditemukan pada
2002, "usianya paling tidak 700.00 tahun" dan begitu mirip Manusia Jawa
"sehingga boleh jadi merupakan kembarannya".
Tulang tengkorak itu berasal dari spesies Homo erectus, di mana manusia modern dikenal sebagai Homo sapiens, yakni manusia yang sudah berbudaya.
Manusia Jawa adalah nama yang diberikan kepada fosil yang
ditemukan pada 1891 di Trinil, tepian Bengawan Solo. Fosil ini
merupakan salah satu spesimen Homo erectus atau manusia purba berjalan
tegak yang paling pertama dikenal.
Penemunya, Eugene Dubois, memberikan nama ilmiah Pithecanthropus
erectus, sebuah nama yang berasal dari akar Yunani dan Latin yang
berarti manusia kera berjalan tegak.
Karl-Werner Frangenberg, seorang pemburu fosil, menemukan bagian
atas tengkorak pada 2002 di sebuah lubang batu di Leinetal dekat
Hanover. Istrinya, yang memiliki hobi sama, menemukan bagian pelipis
dua tahun kemudian.
Sama dengan fosil Trinil
Tulang belulang itu, yang kini diyakini merupakan kerangka manusia
tertua yang pernah ditemukan di Jerman, saat ini dipamerkan di Museum
Hanover.
Kerangka tertua Jerman sebelumnya adalah spesies lain, yakni Homo
heidelbergensis, yang ditemukan pada 1907 dan berusia sekitar 600.000
tahun.
Czarnetzki mengakui kesulitan mengukur usia fosil secara tepat, namun
dirinya merasa yakin dengan kesamaan pada penemuan fosil manusia purba
di Jawa pada 1891.
"Penemuan ini mengindikasikan bahwa manusia purba Asia pernah menyebar
ke Eropa," katanya, seraya menambahkan artikelnya mengenai penemuan
tersebut telah diakui Journal of Human Evolution dan akan segera
diterbitkan.
Ia mengemukakan tak ditemukan DNA dalam pecahan tulang itu, namun ada jejak protein. (*)
http://antara.co.id/arc/2008/7/21/ma...endiami-eropa/
Teori ini ada benarnya. Bisa dilihat peta "journey of the mankind" http://www.bradshawfoundation.com/journey/